Pages

Rabu, 06 April 2011

Artikel


Tari Selampit Delapan
Tema : Wisata Budaya Nusantara

Salah satu wisata budaya yang terkenal di Jambi adalah Tari Selampit Delapan, tarian ini merupakan tarian tradisional  yang berasal dari Provinsi Jambi. Sejarah tentang tari ini pertama kali diperkenalkan oleh M.Ceylon ketika beliau bertugas pada Dinas Kebudayaan Provinsi Jambi pada tahun 1970-an.  Pria ini memiliki bakat yang luar biasa pada bidang kesenian , terutama pada seni tari. Aktivitasnya memang lebih banyak bergulat pada bidang kebudayaan  menjadikan dirinya berhasil mengambil pesan terdalam dari pergaulan masyarakat , kemudian beliau mengubahnya menjadi sebuah karya seni bernama Tari Selampit Delapan yang dalam perkembanggannya tari tersebut menjadi salah satu tarian khas Provinsi Jambi.
Tari pergaulan ini pertama kali  dimainkan oleh delapan orang dengan menggunakan sumbu kompor sebanyak 8 tali yang diikat dan kemudian digantung pada loteng. Ceylon memberi nama tarian tersebut dengan nama “Tari Selampit Delapan” yang merujuk pada 8 tali yang digunakan dalam tarian.  O.K. Hendrik yang merupakan sahabat dari Ceylon menyarankan agar tali sumbu kompor itu diganti dengan syal ataupun selendang supaya tari yang dimainkan lebih menarik. Ceylon akhirnya setuju dengan usulan sahabatnya itu , sehingga syal atau selendang menjadi media utama yang digunakan dalam tarian tersebut.
Tari selampit delapan ditujukan untuk merekatkan hubungan pergaulan antar pemuda. Setiap gerakan pada tarian ini menggambarkan kekompakan yang menjadi panutan dalam kehidupan sehari-hari. Tarian ini juga mengandung sebuah pesan yang dalam tentang makna dari sebuah pergaulan , bahwa pergaulan yang baik dilandasi oleh keimanan, saling menghargai dan berperilaku bijaksana sesuai dengan falsafah hidup masyarakat Jambi yang memegang teguh nilai-nilai keimanan sebagai  landasan dalam setiap pergaulan.
Keistimewaan dari Tari Selampit Delapan , penonton dapat melihat gerakan yang sangat luwes yang disuguhkan oleh para penari. Tarian ini dibukan dengan gerakan jongkok lalu memutar untuk menghanturkan salam sembah sebagai rasa hormat kepada penonton atas kesediaannya menyaksikan tarian mulai dari awal hingga akhir.Inilah yang menjadi salah satu ciri khas dalam tarian-tarian melayu.


Usai memberikan salam penghormatan oleh para penari , tarian dilanjutkan dengan gerakan inti. Dimana masing-masing penari mengambil syal atau selendang yang tergantung kemudian para penari melakukan gerakan berputar untuk merajut syal atau selendang. Gerakan ini dilakukan secara bergiliran dengan gerakan gemulai sehingga syal atau selendang menyau menjadi lilitan yang indah. Setelah syal atau selendang menyatu dengan bagus, gerakan taripun dilanjutkan dengan melepas rajutan syal atau selandang dengan gerakan yang sama saat membuat rajutan. Saat rajutan telah selesai dibuka, posisi penari kembali membentuk  formasi lingkaran sembari memainkan  syal tersebut dengan gerakan yang teratur dan dilakukan sampai selesai sehingga syal kembali terbuka seperti sedia kala.
  
Gerakan tarian pun bertambah menarik dengan pakaian dan syal yang dipakai oleh penari yang berjumlahkan 8 orang (4 pasang) berwarna-warni sesuai dengan syal mereka dan lagu yang dinyanyikan berirama cepat. Aneka warna syal begitu terlihat indah dengan sarung tenun khas Melayu Jambi yang terbuat dari sutra bersulam emas yang dipakai sebagai ikat pinggang. Seiring dengan perkembangannya Tari Selampit Delapan kini di tarikan oleh penari laki-laki dan perempuan yang berpasangan agar semakin indah dilihat.




Tari Selampit Delapan banyak ditampilkan pada kegiatan-kegiatan pesta, seperti pesta adat dan promosi budaya. Pada kegiatan pesta, tari ini ditampilkan dalam hari-hari besar yang terdapat di Kota dan Provinsi Jambi, seperti penganugerahan gelar pusaka adat, Hari Ulang Tahun Kota Jambi, Hari Ulang Tahun (HUT) Provinsi Jambi, dan pesta masyarakat Jambi dalam memperingati Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia (RI). Pada acara yang besar, tari ini ditampilkan dalam kegiatan kebudayaan baik yang bersifat lokal maupun nasional di luar Provinsi Jambi. Bahkan tidak jarang Tari Selampit Delapan ditampilkan sebagai salah satu  media  promosi budaya Nusantara di luar negeri.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar